Minggu, 01 Juli 2012

My Story


Dulu sewaktu aku masih kecil kira-kira masih umur 4tahun, seingatku aku belum punya adik. Masih polos-polosnya aku, tidur masih sama Ibu. Aku penakut banget nggak bisa tidur kalo nggak sama Ibu. Waktu itu udah larut malam, tapi aku belum tidur juga sementara Ibu udah pulas banget tidurnya. Entah apa yang ada dipikiranku aku takut kehilangan Ibu. Ibu terbangun dan melihat aku yang kelihatan anget lagi mikirin sesuatu. “Kok belum tidur?” Tanya Ibu penasaran. “Bu, selamanya Ibu nemenin aku kan?” “Iya nak, udah cepet tidur” Jawab Ibu lembut. “Hari kiamat itu apa sih bu? Katanya kalo kiamat itu semua orang mati, tapi aku sama Ibu nggak akan mati kan?” Tanyaku begitu polos. “Semua orang pasti mati tapi, nggak ada yang tau kapan akan mati” Jawab Ibu. “Tapi aku nggak mau mati bu, nanti aku nggak bisa ketemi Ibu lagi :’(“ Air mata menetes melewati pipiku. Ibu hanya tersenyum melihatku seperti itu. Ibu menenangkanku dan menidurkanku sampai lelap.





Hidup itu pilihan. Pilihan untuk berkumpul dengan orang-orang baik dan meninggalkan mereka yang kapan saja bisa membuat kita hancur atau bahkan sebaliknya. Nggak mudah nemuin orang yang bener-bener tulus dengan keadaan kita. Mungkin terkadang seseorang datang pada kita dengan cinta dan kasih yang tulus, namun saat dia marasa tertekan dengan keadaan yang telah dijalani dan tak mampu lagi memikul beban cobaan, dia akan pergi mencari sesuatu yang tak pernah ia rasakan seumur hidupnya. Bisa saja orang itu merasa bangga  dengan hal baru yang telah ia dapatkan karena otaknya tak mampu memprediksikan balasan apa yang akan diterimanya kelak. Saat hal baru itu sudah menghilang, mungkin dia akan kembali pada sesuatu yang telah ditinggalkan tanpa memikirkan apakah sesuatu itu masih utuh atau mungkin sudah hancur karenanya. Ketika ia mengetahui sesuatu itu telah usang, ia mencoba memperbaiki, memupuk agar kembali utuh. Tapi betapa bodohnya orang itu. Saat sesuatu itu benar-benar bersinar ia pergi begitu saja untuk kembali pada hal baru yang pernah menghilang. Dan saat itu pula dia akan benar-benar hancur karena sinar itu tak akan kembali ada untuk kedua kalinya.





Cinta kasih yang tulus sangat pasti kita dapatkan dari wanita hebat yang telah mengenalkan kita pada dunia. Cinta Ibu selalu melindungi, selau percaya, selalu berharap, selalu bertahan, selalu sabar, dan selalu ada kebaikan hati. Ibu selalu melengkapi kita, kasih sayangnya tak akan pernah kita tau kapan berakhir dan sejak kapan dimulai.







Sabtu, 30 Juni 2012

Introduction

I am a dreamer girl who always wanted to be what I want.  I'm the type of person who is quiet and shy if not know someone. But if I was close and comfortable with them I can be a very talkative person. Mom said, I always protest if there is something lacking in my opinion. I love music. When I am happy, sad, music always faithful to accompany me. Sometime after listen  music, I become more happy and calm.